Profil Desa Kiyangkongrejo
Ketahui informasi secara rinci Desa Kiyangkongrejo mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Desa Kiyangkongrejo, Kecamatan Kutoarjo, adalah lumbung padi dengan luas lahan pertanian 70%. Terletak strategis 5 km dari Kota Kutoarjo, desa ini dikenal dengan sejarah unik yang dikaitkan dengan ulama Tionghoa dan menjadi pusat kegiatan Islam dengan dua
-
Pusat Pertanian Unggulan
Mayoritas lahan di Desa Kiyangkongrejo merupakan persawahan subur yang menjadi penopang utama ekonomi masyarakat, dengan penggunaan teknologi modern seperti traktor dan mesin panen.
-
Kaya Sejarah dan Budaya
Nama desa ini memiliki cerita sejarah unik yang konon berasal dari ulama Tionghoa, serta merupakan pusat kegiatan Islam yang kuat dengan adanya dua pondok pesantren terkemuka.
-
Aksesibilitas dan Lokasi Strategis
Berada di jalur jalan nasional Kutoarjo-Ketawang, desa ini memiliki akses transportasi yang mudah, mendukung mobilitas penduduk dan distribusi hasil pertanian.
Desa Kiyangkongrejo di Kecamatan Kutoarjo, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, merupakan sebuah wilayah yang kaya akan potensi pertanian dan sejarah. Terletak sekitar 5 kilometer dari pusat Kota Kutoarjo, desa ini dikenal sebagai lumbung padi dengan luas lahan persawahan yang mendominasi. Profil desa ini juga menyoroti sejarah unik yang konon dikaitkan dengan seorang ulama Tionghoa, menjadikannya perpaduan menarik antara agraris dan narasi historis. Artikel ini akan mengupas tuntas profil desa Kiyangkongrejo, mulai dari letak geografis, demografi, hingga potensi yang dimilikinya.
Geografi dan Demografi
Secara geografis, Desa Kiyangkongrejo terletak di dataran rendah sub-pantai selatan dengan ketinggian rata-rata 15 meter di atas permukaan laut. Luas wilayah desa adalah 1,25 kilometer persegi. Wilayahnya didominasi oleh lahan pertanian basah atau persawahan yang mencapai 70%, sementara 30% sisanya ialah pekarangan dan perumahan warga. Letak strategisnya yang dilalui jalan nasional jalur Kutoarjo-Ketawang menjadikan aksesibilitas menuju desa ini sangat mudah, baik dengan kendaraan pribadi maupun angkutan umum.Batas-batas wilayah Desa Kiyangkongrejo antara lain, di sebelah utara berbatasan dengan Desa Katerban, di sebelah selatan berbatasan dengan Desa Kuwurejo, di sebelah timur berbatasan dengan Desa Pringgowijayan dan di sebelah barat berbatasan dengan Kelurahan Semawung.Berdasarkan data kependudukan, Desa Kiyangkongrejo memiliki populasi sebanyak 1.397 jiwa. Dengan luas wilayah yang ada, kepadatan penduduk desa ini tercatat sekitar 902 jiwa per kilometer persegi. Jumlah penduduk yang relatif stabil ini menggambarkan komposisi masyarakat yang didominasi oleh sektor pertanian.
Potensi Ekonomi dan Pemerintahan Desa
Sektor ekonomi utama masyarakat Desa Kiyangkongrejo berpusat pada pertanian. Mayoritas penduduk menggantungkan hidupnya dari hasil sawah, yang didukung oleh lahan yang subur. Untuk mendukung kegiatan pertanian, pengolahan lahan telah banyak menggunakan traktor, sementara proses panen padi mayoritas memakai mesin, meskipun beberapa masih mempertahankan metode konvensional. Kondisi ini menunjukkan adanya adaptasi teknologi yang positif di kalangan petani setempat.Selain pertanian, desa ini juga memiliki potensi ekonomi mikro lain yang digerakkan oleh usaha rumahan. Meskipun data spesifik tentang produk unggulan dari desa ini tidak tersedia secara publik, secara umum, Kabupaten Purworejo memiliki beragam produk UMKM yang bisa menjadi inspirasi, seperti olahan kelapa, gula semut, dan kerajinan bambu. Potensi ini dapat dikembangkan lebih lanjut di Desa Kiyangkongrejo untuk diversifikasi mata pencaharian.Struktur pemerintahan desa dipimpin oleh seorang kepala desa dan didukung oleh jajaran perangkat desa. Pemerintahan Desa Kiyangkongrejo secara rutin melaksanakan musyawarah desa (musdes) untuk membahas berbagai program pembangunan, termasuk penetapan anggaran pendapatan dan belanja desa (APBDes). Keterbukaan dan partisipasi masyarakat dalam musdes ini menunjukan komitmen pemerintah desa untuk melibatkan warganya dalam setiap pengambilan keputusan.
Sejarah dan Karakter Sosial Budaya
Nama Desa Kiyangkongrejo memiliki narasi sejarah yang unik. Konon, nama desa ini berasal dari nama seorang ulama Tionghoa bernama Ki Angkong yang merupakan pendiri desa. Kisah ini didukung oleh penemuan beberapa artefak historis di masa lalu, seperti bekas makam Tionghoa, batu bertuliskan huruf Tionghoa, dan aksara Jawa Kuno. Sayangnya, beberapa artefak tersebut hilang atau rusak karena kurangnya perhatian.Secara sosial, Desa Kiyangkongrejo dikenal sebagai salah satu pusat kegiatan Islam di Kecamatan Kutoarjo. Fakta ini diperkuat dengan keberadaan dua pondok pesantren terkemuka, yakni Pondok Pesantren Al Kholash dan Pondok Pesantren Al Hikmah. Sampai tahun 2007, desa ini telah memiliki tiga masjid besar yang berperan penting dalam menunjang kegiatan peribadatan dan pendidikan keagamaan bagi masyarakatnya.Karakter masyarakat yang religius dan kental dengan nilai-nilai agamis ini menjadi landasan kuat bagi perkembangan sosial budaya desa. Selain itu, adanya pembagian wilayah desa menjadi tiga dusun, yakni Kiyangkong Kidul (dusun I), Kiyangkong Lor (dusun II), dan Kiyangkong Wetan (dusun III) menunjukkan struktur sosial yang terorganisir dan memudahkan koordinasi dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan.
Prospek dan Tantangan Masa Depan
Desa Kiyangkongrejo memiliki prospek yang cerah, terutama dalam pengembangan sektor pertanian. Optimalisasi penggunaan teknologi pertanian modern, seperti penggunaan mesin panen dan traktor, dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi kerja petani. Di sisi lain, diversifikasi produk pertanian dan pengembangan UMKM dapat membuka peluang ekonomi baru yang tidak hanya bergantung pada hasil panen padi.Meskipun memiliki potensi, tantangan juga tetap ada. Minimnya perhatian terhadap artefak sejarah yang ada, misalnya, menjadi pengingat pentingnya pelestarian warisan budaya. Ke depan, pemerintah desa bersama masyarakat dapat berkolaborasi untuk mengidentifikasi dan melestarikan peninggalan bersejarah yang tersisa, agar kisah masa lalu desa dapat terus diwariskan kepada generasi mendatang. Kolaborasi dengan pihak akademis atau lembaga kebudayaan juga dapat membantu upaya ini.Keseluruhan, Desa Kiyangkongrejo merupakan contoh nyata bagaimana sebuah desa dapat tumbuh dan berkembang dengan mengoptimalkan potensi yang dimilikinya, baik dari sisi sumber daya alam maupun warisan sejarah. Dengan terus menjaga kekayaan agraris dan nilai-nilai budaya, desa ini memiliki modal kuat untuk mencapai kemajuan yang berkelanjutan.
